Tokoh di Balik Terbentuknya Kabupaten Minahasa Tengara
Ratahan, KOMENTAR Pembentukan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), tidak lepas dari peran sentral Alm, Frits Wagania. Sebagai salah satu birokrat senior di jajaran Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan (Pemkab Minsel), pria asal Kecamatan Pasan ini, diberi tugas oleh Drs Ramoy Markus Luntungan, Bupati Minahasa Selatan waktu itu, sebagai pejabat penghubung antara Panitia Pemekaran dengan Pemkab Minsel.
Catatan METRO, Wagania menjabat sebagai asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Minsel, saat para pejuang pembentukan Mitra memperjuangkan wilayah tersebut menjadi daerah otonom. Sikap tegas serta pengalamannya di dunia birokrat, mengantar mantan Ketua Pengcab Inkado Minsel ini sukses menjalankan tugas yang dipercayakan kepadanya, yakni menjadi penghubung sekaligus fasilitator seluruh kebutuhan kepanitiaan yang harus disiapkab Pemkab Minsel.
Faktanya, pada 23 Mei 2007, Kabupaten Minahasa Tenggara resmi terbentuk dan kini sudah menginjak usia 12 tahun.
Selepas pemekaran tersebut, Wagania kemudian ditarik untuk bertugas di Pemkab Mitra dan mengisi posisi strategis yakni Sekretaris Daerah sekaligus menjalankan tugas menata pemerintahan kabupaten Mitra dari awal bersama penjabat Bupati, Drs Albert Pontoh. Tak berhenti di situ, sejumlah karya untuk kemajuan Kabupaten Mitra juga ditorehkannya sebelum meninggal dunia pada 1 Oktober 2008.
Nah, mengenang jasa Wagania, Jajaran Pemkab Mitra yang dipimpin langsung oleh Sekda Mitra, Drs Robby Ngongoloy, Selasa (21/05), melakukan ziarah sekaligus upacara penghormatan di makam Wagania yang terletak di Desa Towuntu, Kecamatan Pasan. “Ziarah ini, sebagai bentuk penghormatan Pemkab Mitra kepada para Tokoh yang dianggap berjasa bagi kemajuan kabupaten Minahasa Tenggara yang juga dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Mitra ke-12 yang puncaknya jatuh pada 23 Mei 2019,” ungkap Ngongoloy.(kg)
Komentar