Dua Orang Tewas Akibat Gempa di Bacan

Jakarta, KOMENTAR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dua orang tewas akibat gempa bermagnitudo 7,2 di Pulau Bacan, Maluku Utara. Selain itu, gempa susulan mencapai 65 kali.

“Korban dampaknya meninggal saat ini catatan ada dua orang, atas nama Ibu Aisyah, 51 tahun, dari Desa Gane Luar. Kemudian ada Ibu Halimah. Ini belum diketahui umurnya. Tinggalnya di Desa Papaceda, Kecamatan Gane Barat. Tapi detailnya belum diketahui umurnya, masih dalam pendataan,” kata Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo di Jakarta, Senin (15/07).

Gempa M 7,2 yang berpusat di 62 km sebelah timur laut Kota Labuha, Pulau Bacan, terjadi pukul 16.10 WIB, Minggu (14/7). Hingga pukul 07.00 WIB, Senin (15/7), terjadi gempa susulan.

“Besarnya di atas M 5, ada 5, 5,2, 5,8, dan sebagainya, cukup besar juga,” sambungnya.

Selain itu, lebih dari 2.000 orang mengungsi akibat gempa tersebut. Mereka mengungsi ke 14 titik pengungsian.

Agus Wibowo melanjutkan, ada 58 rumah yang rusak. Jembatan di Desa Saketa juga rusak.

Agus menyampaikan BNPB masih berkoordinasi dengan berbagai pihak soal update informasi gempa bumi tersebut. Hal ini untuk mengetahui perkembangan terbaru terkait bencana gempa.

“Kita masih berkoordinasi dengan tim yang sedang dikirim ke lokasi dan kita juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat, baik BPBD, pemda, maupun TNI-Polri untuk mendapatkan informasi-informasi untuk bisa kita update untuk bisa mengetahui perkembangan selanjutnya,” ujar Agus.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pukul 16.10 WIB, Minggu (14/7/2019). Gempa terjadi di 62 km sebelah timur laut Labuha. BMKG menyebut gempa terjadi di koordinat 0,59 LS dan 128,06 BT. Pusat gempa berada di kedalaman 10 km.(dtc)

Komentar