Mengenai Proyek Insinerator, DPRD Minta Kejelasan dari Pemerintah

Manado, KOMENTAR – Sepertinya bola panas tentang pengadaan proyek mesin pembakar sampah (Insinerator) akan terus bergulir. Komisi III DPRD Manado masih belum mendapatkan penjelasan dari pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP) mengenai tahapan proses tender incinerator yang hanya melalui proses penunjukan langsung (PL). “Hingga saat ini, tidak ada penjelasan dari pihak ULP mengenai tahapan proses tender. Kenapa Insinerator yang menelan biaya 11.5 Milyar hanya di PL kan. Sedangkan untuk mengetahui itu, sudah beberapa kali Kami dari Komisi III dijanjikan akan diberikan data mengenai mekanisme pelelangan proyek tersebut. Ada apa dengan ULP?.” tutur Jurani Rurubua anggota Komisi III.

Rani (sapaan akrabnya) sangat menyayangkan pihak ULP tidak bisa menunjukan dokumen mengenai tahapan proses pelelangan.” Pada waktu hearing beberapa bulan lalu, pihak ULP menyampaikan bahwa pada besok harinya mereka akan mengantarkan dokumen mengenai tahapan proses pelelangan, namun sampai detik ini, sudah 2 bulan tidak pernah ada dokumen tersebut. Kami memanggil hearing kedua dan ketiga, namun tetap pihak terkait tidak pernah hadir tanpa alasan yang jelas” ungkapnya srikandi PSI ini kembali.

Dia juga mengatakan, SKPD harus kooperatif dalam memberikan data proses tahapan pengadaan Insinerator.
“Sangat disayangkan pula, pemerintah kota dalam hal ini SKPD hanya menjelaskan kepada publik terkait penggunaan alat tersebut. Sementara masalah PL justru tidak ada penjelasan. Hal ini lah yang membuat Kami merasa perlu meminta pihak terkait harus koperatif dalam memberikan data proses tahapan pengadaan Insinerator,” tuturnya lagi.

Jurani juga mengatakan bahwa komisi III DPRD Kota Manado bertanggungjawab dan fokus kepada masyarakat terutama mengenai transparansi anggaran.
“Komisi III bertanggung jawab kepada rakyat. Belakangan publik melalui media sosial (medsos) sangat memberi harapan kepada wakilnya agar dapat menjaga hak-hak mereka. Maka daripada itu, sepantasnya kita harus secara profesional dalam mengelola uang rakyat.

Kami tetap akan fokus karena ini uang rakyat, 1000 rupiah saja itu berharga apalagi uang Milyar, transparansi anggaran harus di utamakan, sebagai fungsi pengawasan saya akan kejar sampai dengan persoalan ini terang benderang di mata masyarakat.
Diketahui, proyek pengadaan Insinerator yang menelan biaya 11,5 Milyar ini melalui proses Penunjukan Langsung oleh pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP), namun belum ada kejelasan mengenai mekanisme tersebut.(don)

Komentar