Siapkah Anak Sekolah Lagi? Ini Masukan MUKI Sulut

Manado, KOMENTAR – Setelah sukses mengelar diiskusi seri satu bertopik, “Siapkah umat Kristen memasuki era new normal?”, kembali DPW Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Sulut, kolaborasi dengan PKBI Sulut kembali menggagas diskusi public seri dua. Kali ini, isu yang diangkat, “Siapkah anak-anak bersekolah kembali?

“Diskusi virtual yang digelar baru-baru ini sungguh menarik. Tak heran, mendengar pertanyaan, “Siapkah anak-anak bersekolah kembali? Ini langsung direspon dengan cepat oleh orangtua. Ada ketakutan besar dan kekwatiran dari setiap orangtua. Ketakutan ini beralasan karena anak-anak belum mampu menjaga jarak.

Bisa terjadi saling meminjam masker apalagi jika masker itu menarik/lucu. Saling berbagi makanan.
Sembarang memegang, bahkan mata hidung mulut menjadi sasaran tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Fungsi kontrol atau pengawasan dari pihak sekolah ditakutkan tidak merata, sebab tidak semua sekolah yang telah siap dengan kelengkapan protokol kesehatan untuk sekolah.
Nah sekarang bagaimana dengan pihak sekolah?
Hopny Ume, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Kristen Eben Haezar 1 mengatakan pihak sekolah akan melakukan segala upaya dalam mengantisipasi pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah.

Hal ini diapresiasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado Dr. Daglan Walangitan, M.Pd.
Dalam penjelasannya, Pemkot Manado, dalam hal ini Dinas Pendidikan sebagai instansi yang terkait, akan menerapkan protokol kesehatan jika sekolah telah dibuka, dan ini akan dimulai dari rumah. Menurutnya, anak akan disiapkan oleh oragtua dengan membawa makan sendiri, menggunakan masker, hand zanitiser, dan bahkan mengantar anak dengan mobil atau kendaraan roda dua milik pribadi dan bukan gojek.

Sampai di sekolah, pihak sekolah akan mengecek suhu tubuh, mempersilakan anak-anak mencuci tangan dan menjaga jarak. Sekolah juga menyiapkan kelengkapan menunjang program pemerintah, dengan menyiapkan tempat-tempat cuci tangan.

Sementara dr John PA Kumaat M.PH, berpendapat bahwa sekolah belum bisa dilaksanakan selama belum ditemukan vaksin. Apalagi angka covid-19 terus naik dan Manado khususnya ada pada zona merah. Ratu Kezia Rondonuwu, siswa Kristen berprestasi urun pendapat. Bagi Kezia, apapun metode pembelajaran termasuk belajar dari rumah bukan halangan bagi semua anak, asalkan mereka memperoleh pengetahuan.

Sekretaris DPW MUKI SULUT Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K, mengungkapkan, ada banyak masukan termasuk pertanyaan dari berbagai pihak, termasuk tentunya dari pihak orangtua. Yang pada akhirnya dalam diskusi ini direkomendasikan bahwa anak-anak masih belajar dari rumah secara online.

Kegiatan yang digagas oleh MUKI Sulut dan PKBI ini, mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Ini dibuktikan dengan kehadiran DPP MUKI dalam kegiatan ini.

Sekretaris Jendral DPP MUKI Pusat Pdt. Drs. Mawardin Zega, M.Th, sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh MUKI Sulut sekaligus mendukung setiap program MUKI Sulut yang dinahkodai oleh Ir. Moody Rondonuwu, MT selaku ketua dan Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K selaku sekretaris.

Kegiatan ini dibuka dengan doa oleh Wasekjen DPP MUKI Pdt. Joice Raranta, M.Th yang juga koordinator wilayah SULUT.
Apresiasi untuk Direktur PKBI Sulut Ir. Jenifer Mawikere yang menyiapkan semua fasilitas yang digunaan termasuk menjadi moderator dalam kegiatan ini.

Harapan yang besar dari Ketua MUKI SULUT Ir. Moody Rondonuwu, MT lewat kegiatan ini adalah MUKI menjadi berkat bagi banyak orang, dan kehadiran MUKI di SULUT memberi warna bagi keberlangsungan kehidupan umat. Ia menambahkan jika Tuhan yang menjadi sandaran hidup kita pasti kita akan diberkati untuk menjadi berkat.

“Bagian akhir dari diskusi ini ditutup dengan mengutip Ulangan 6:6-9. “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu. bahwa pengajaran yang baik itu sangat berguna bagi kehidupan keluarga, karena itu harus disampaikan berulang-ulang, jangan bosan,” kunci Sekretaris DPW MUKI SULUT Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K.(*)

Komentar