Ratahan, KOMENTAR – Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) kembali menggelar penyegaran pejabat dalam jabatan struktural mulai dari eselon II hingga ke eselon IV, Senin (12/10) kemarin. Yang menarik, terjadi perombakan luar biasa di tubuh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB).
Dari data dan informasi yang dirangkum harian ini, bagian perombakan dalam tubuh Dinas P2KB ini ditandai dengan penggantian top leader di instansi ini. Tak tanggung-tanggung, penggantian ini dilakukan mulai dari Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, dan tiga Kepala Bidang. Tak kalah menarik, jajaran Dinas P2KB yang diganti, untuk sementara belum diberikan jabatan alias non-job.
Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), David Lalandos AP MM, awalnya memberi jawaban diplomatis dan normatif atas perombakan total di jajaran Dinas P2KB ini. “Rolling dalam tubuh pemerintahan adalah hal yang biasa dalam rangka memperkuat jalannya pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Hanya saja, Sekda akhirnya tak bisa mengelak manakala disodori pertanyaan bahwa ada yang luar biasa dan baru kali ini terjadi ketika jajaran semua perangkat daerah dirombak total, dan pejabat yang diganti tidak digeser ke posisi lain atau ke perangkat daerah lain, melainkan dinon-jobkan.
Sekda mengakui memang ada temuan berdasarkan hasil pemeriksaan Inspektorat selaku Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) terjadi persoalan administrasi di tubuh Dinas P2KB yang harus segera diselesaikan. “Nah dalam rangka penyelesaian masalah administrasi itu maka dilakukan pergantian pejabat di situ sekaligus juga untuk pembenahan administrasi itu sendiri supaya ke depan semakin baik,” sebutnya.
Sayang, Sekda tak merinci persoalan administrasi apa yang ia maksud. “Pokoknya ada masalah administrasi yang perlu diperbaiki. Dan selanjutnya harus dilakukan pembenahan administrasi oleh pejabat-pejabat yang baru dilantik khususnya di Dinas P2KB supaya ke depan menjadi lebih baik lagi,” jawabnya, diplomatis.
Sebelumya, Wakil Bupati Drs Jesaja JO Legi sempat menyinggung soal pengelolaan anggaran. “Hati-hati dalam pengelolaan anggaran. Jangan sampai membuka ruang untuk melakukan korupsi. Pak Bupati juga selalu mengingatkan soal ini jangan sampai ada yang main-main,” katanya.(ftj)
Komentar