Mannado, KOMENTAR – Aksi unjuk rasa (Unras) yang belakangan ini makin intens dilakukan massa yang menolak Omnibus Law Cipta Kerja, kini menjadi perhatian serius jajaran kepolisian. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan pengamanan serta mengendalikan massa yang turun ke jalan menggelar aksi.
Menariknya, Polda Sulut mengambil langkah antisipasi dengan menerjunkan personil Polisi Wanita (Polwan) dalam menghadapi massa. Kali ini, Polwan yang tergabung dalam peleton Pengendalian Massa (Dalmas) gabungan staf berjumlah 74 orang, siap ditugaskan sebagai negosiator dalam aksi unjuk rasa (Unras).
Para personel Polwan melaksanakan latihan negosiator, Rabu (14/10) pagi, di Mapolda Sulut. Latihan dipimpin oleh Perwira Koordinator (Pakor) Polwan Polda Sulut, AKBP Nonny Sengkey, bersama 2 instruktur dari SPN Polda Sulut yaitu AKBP Heriyati dan Kompol Olly Lomboan.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, peleton Dalmas Polwan ini dibentuk berdasarkan Surat Perintah Kapolda Sulut, Irjen Pol R.Z Panca Putra S.
“Tugas utama peleton Dalmas Polwan ini sebagai negosiator dalam aksi unras. Tentunya di-back up oleh pasukan dari Samapta, Brimob maupun peleton Dalmas cadangan staf Polda Sulut,” ujar Kabid Humas.
Lebih lanjut diungkapkannya, dibentuknya peleton Dalmas Polwan ini untuk menyikapi dinamika unras yang sering terjadi akhir-akhir ini, khususnya terkait penolakan Omnibus Law Cipta Kerja.
“Peleton Dalmas Polwan ini juga siap mem-back up Polresta dan Polres jajaran. Sebelumnya sudah ditugaskan dalam pengamanan unras di Manado dan Bitung, baru-baru ini. Kemudian latihan yang dilakukan seperti pada hari ini, tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dalam bertugas di lapangan,” jelasnya.(by)
Komentar