Sitaro, KOMENTAR – Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) termasuk daerah rawan bencana. Sejumlah bencana pun pernah terjadi di daerah 47 Pulau ini, termasuk bencana sekunder Gunung Karangetang atau akrab disebut dengan luncuran lahar hujan.
Nah, terkait fenomena La Nina yang terjadi dan diprediksi akan mengakibatkan anomali cuaca berupa peningkatan curah hujan. Maka harus diwaspadai dengan potensi terjadinya bencana sekunder dari Gunung Karangetang. Sebab, umumnya bencana tersebut terjadi akibat dipicu oleh intensitas curah hujan yan tinggi.
“Dengan tingkat curah hujan tinggi dan berlangsung secara terus menerus maka itu berpotensi terjadi bencana luncuran lahar hujan dari Gunung Karangetang harus diwaspadai,” ujar Koordinator Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang (PGA), Yudia Tatipang baru-baru ini.
Tatipang juga menyebutkan belum lama ini adanya indikasi terjadi luncuran lahar dingin, sebagaimana terekam melalui alat seismograf. Hanya saja waktu itu secara visual tidak terlihat karena kondisi gunung tertutup asap tebal.
“Akan tetapi menyikapi kondisi sekarang rutin turun hujan, maka warga harus waspada. Terlebih mereka yang tinggal di bantaran sungai yang berhubungan langsung dengan kawah gunung,” sebutnya.
“Oleh karena itu Pos PGA tidak pernah mengubah rekomendasi, dengan tetap mengimbau masyarakat yang tingggal dibantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi lahar hujan,” imbuhnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bob Ch Wuaten menyatakan terkait fenomena La Nina ini memang perlu perhatian. Maka dari koordinasi lapangan oleh BPBD rutin dilakukan. “Ya, kita perlu kesiapsiagaan dini fenomena La Nina saat ini,” singkat Wuaten.(sal)
Komentar