Gelombang Tinggi Kembali Mengancam Perairan Sitaro

Sitaro, KOMENTAR – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrim berupa hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang akan terjadi di wilayah Sulawesi Utara. Selain pihak BMKG juga merilis peringatan dini gelombang tinggi yang kembali mengancam wilayah perairan Sulut termasuk Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro). Dari laporan peringatan dini tersebut berlaku pada 18-19 Oktober, dengan tinggi gelombang berpeluang terjadi antara 1,25-2,5 meter.

“Berpeluang terjadi di Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe, Perairan Kepulauan Talaud, Perairan Kepulauan Sitaro, Perairan Utara Sulut Perairan Utara Likupang, dan Laut Maluku bagian Utara,” tulis Prakirawan Lydia Monika dari rilis yang diterima, Minggu (18/10).

Dalam rilis tersebut diharapkan agar memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal fery, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar.

“Masyarakat dan kapal yang melakukan aktivitas di daerah yang disebutkan dalam daftar peringatan dini diharapkan mempertimbangkan kondisi tersebut,” tulisnya kembali.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Bob Ch Wuaten dari rekomendasi BMKG tersebut menjadi rujukan pemerintah daerah. Meski Wuaten mengaku upaya mitigasi terus digalakan pihaknya.

“Dalam setiap kesempatan kami terus mengimbau warga masyarakat lebih khusus para nelayan. Imbauan itu disampaikan melalui pemerintah setempat agar mengingatkan warga untuk tidak melaut apabila kondisi gelombang tidak memungkinkan,” ujar Wuaten.

“Setidaknya menjadi kewajiban kita untuk selalu waspada menyikapi kondisi cuaca saat ini,” imbuhnya. Ia pun berharap peran aktif dan aparat kelurahan dan kampung untuk selalu mengimbau warga. Termasuk mereka yang beraktivitas di luar rumah agar waspada. “Di mana saat melintas di wilayah rawan untuk selalu hati-hati,” tandasnya.(sal)

Komentar