Kelangkaan Pupuk Dikeluhkan Petani Boltim

Tutuyan, KOMENTAR – Belakangan ini kebutuhan pupuk bersusidi makin sulit didapatkan petani.  Mereka mengeluhkan, kelangkaan pupuk bersubsidi dimana-mana sehingga sulit didapatkan dari pihak distributor. “Entah kenapa, pupuk bersubsidi semakin sulit dan langkah. Kalaupun ada, itu pupuk non subsidi,” ujar sejumlah petani asal Mooat.

Mereka mengungkapkan, harusnya ditengah pandemi Covid-19 saat-saat sekarang, pasokan pupuk bersubsidi lebih ditingkatkan lagi kepada petani. Pasalnya, pupuk bersubdisi selain harganya murah sangat membantu para petani dalam meningkatkan hasil produksi pertanian. “Tetapi sekarang pupuk bersubsidi makin sulit didapat petani. Padahal, sudah ada RDKK sebagai syarat mendapatkan pupuk tersebut dari distributor,” sentil mereka.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Mat Sunardi, kepada sejumlah wartawan membenarkan adanya kelangkaan pupuk bersubsidi kepada petani. Dia mengatakan, salah satu penyebab kelangkaan pupuk tersebut disebabkan terjadi pembatasan pengiriman melalui jalur laut akibat dampak Covid-19. Disisi lain, Sunardi mengaku bahwa memang kuota pupuk bersubsidi mulai dikurangi. ”Memang Pemerintah mulai perlahan-lahan mengarahkan petani menggunakan pupuk non subsidi,” jelasnya.

Ia menambahkan, alokasi pupuk bersubsidi semakin diperketat. Penerima harus benar-benar kelompok tani yang memenuhi syarat dan sudah memiliki RDKK.(emn)

Komentar