Bitung, KOMENTAR – Setiap pagi dan sore di Kota Bitung di awal tahun 2021 ada yang menarik untuk diapresiasi. Pasalnya para camat, lurah, Pala dan RT setiap pagi atau sore berkerumun di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di wilayah masing-masing.
Mereka rupanya “ditugaskan” sementara untuk mengganti posisi buruh sampah menangani sampah-sampah di wilayah masing-masing.
Tidak hanya mengumpulkan, namun para camat, lurah, Pala dan RT juga harus menyiapkan armada sendiri untuk mengangkut sampah dari tiap TPS di wilayah masing-masing ke TPA Aertembaga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Bitung, Sadat Minabari sendiri menyampaikan permohonan maaf dan ucapan terimakasih ke jajaran kecamatan yang telah membantu pihaknya menangani pengelolaan sampah.
Menurutnya, saat ini baru tiga dari tujuh armada sampah yang beroperasi hingga mengakibatkan terjadi penumpukan sampah di TPS.
“Tiga armada sudah jalan dan sisanya sementara perbaikan. Harapannya empat unit lagi segera beroperasi akhir bulan ini,” kata Sadar.
Namun pada dasarnya kata dia, sarana penunjang angkutan sampah saat ini belum memadai atau belum sesuai dengan kebutuhan.
“Asumsinya dengan jumlah penduduk -+ 260.000 jiwa yang menghasilkan sampah rata-rata 0,5 kg per hari=130.000 kg per hari, maka untuk efektifnya dibutuhkan dua kali kekuatan armada dari saat ini atau minimal perlu penambahan armada sekitar 11 unit Dumptruk dan/atau Amroll,” jelasnya.(sel)
Komentar