Tondano, KOMENTAR – Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Minahasa mengeluh uang insentif vaksinasi belum dibayarkan. Dana insentif bagi vaksinator merupakan hak dari para Tenaga Nakes yang terlibat dan bekerja berat dalam penanganan Covid-19. Uang intensif tersebut diduga telah ‘dikebiri’ atau dipotong dari seharusnya.
Sejumlah Nakes mengaku jika jumlah dana yang diterima mereka berbeda bahkan ada yang sama sekali tidak dapat. Padahal waktu dan beban kerja yang diberikan terhadap para Nakes dalam menjalankan tugas sama.
“Hingga saat ini saya tidak mendapatkan uang insentif itu. Ada yang tidak diberikan dan jumlah dipotong dari seharusnya padahal sudah bekerja, ” kata sejumlah Nakes yang meminta namanya tak dipublikasikan. Para Nakes itupun mempertanyakan soal pemotongan dana tersebut. Karena seharusnya dana itu dibagi secara merata.
“Kalau memang ada potongan yang sah silahkan saja, asalnya merata. Bukan seperti saat ini, kami sama – sama bekerja namun pas pencairannya berbeda bahkan yang tidak dapat, ” tambah mereka.
Persoalan itupun terjadi dalam pembayaran dana insentif vaksinator Nakes pada semester I tahun 2021 ini alias dirapel menerima Rp 5 juta.
“Uang insentif itu dicairkan rapel enam bulan.Ada yang cair utuh, ada yang dibayarkan setengah ada yang tidak sama sekali,” tambah mereka.Ada beberapa nakes yang sudah mengkonfirmasi persoalan ini kepada kepala puskesmas namun terkesan tidak dihiraukan hingga saat ini.
Terkait dugaan korupsi yang insentif vaksinasi nakes. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Minahasa dr Maya Rambitan tidak memberi jawaban. Ketika dikonfirmasi melalui ponsel dengan nomor 0852403xxxxx, enggan memberikan keterangannya terkait hal tersebut.(bly)
Komentar