Kick Off Gerakan Pengendalian Inflasi, Langkah Nyata Pengendalian Inflasi Sulut 2023

Kotamobagu, KOMENTAR.  Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Daerah se-Bolaang Mongondow, melaksanakan kick off Gerakan Pengendalian Inflasi Sulawesi Utara Tahun 2023.

Gerakan ini dilakukan sebagai antisipasi potensi inflasi di Sulawesi Utara tahun 2023 yang berasal dari kenaikan harga bahan pangan. Selain itu juga sebagai inisiasi langkah lanjutan dari upaya pengendalian inflasi pada Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) tahun 2022.

Tahun 2022 lalu, upaya pengendalian inflasi di Sulawesi Utara telah membuahkan hasil yang baik. Hal ini terlihat dari inflasi Kota Manado yang terkendali dan berada pada rentang sasaran yaitu 4,00 persen (yoy).

Kegiatan kick off diawali dengan operasi pasar dan sidak pasar bersama TPID dan Bulog serta digitalisisasi pasar bersama BNI, BRI, Mandiri dan BSG yang diikuti dengan pemenuhan jaringan nirkabel (wifi) oleh Telkom di Pasar 23 Maret.

Hadir dalam kegiatan tersebut Asisten II Provinsi Sulawesi Utara, Praseno Hadi, Kepala Kantor Perwakilan Prov. Sulawesi Utara Andry Prasmuko, Wakil Walikota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan, bersama pimpinan perbankan, Telkom dan Tokopedia.

Selanjutnya, Praseno Hadi, Andry Prasmuko, Nayodo Koerniawan, Pj. Bupati Bolaang Mongondow, Ir. Limi Mokodompit bersama pejabat lainnya di Pemerintah Daerah se-Bolaang Mongondow, melakukan pencanangan perluasan Gerakan Marijo Bakobong melalui pembagian 350.000 bibit bawang, rica, tomat (Barito) kepada keluarga pra-sejahtera dan kelompok tani di 15 Kab/Kota Sulawesi Utara yang disertai launching Klinik Pertanian pendampingan langsung oleh Pengusaha Tani Unggulan Bank Indonesia (PUBI) dan Kompetisi Marijo Bakobong. Kegiatan ini dilakukan di hotel Sutanraja, Kotamobagu.

Andry mengatakan, program pembagian bibit barito sekaligus menjadi bagian dari upaya pengentasan kemiskinan di Sulawesi Utara dan akan dilaksanakan dalam dua mekanisme, yaitu pertama, Penyaluran bibit barito dan pupuk untuk Persit dan Bhayangkari Kotamobagu, serta PKK untuk disalurkan kepada keluarga pra-sejahtera di Sulawesi Utara. Kedua Pembagian bibit barito dan alat pembuat POC (pupuk organik cair) kepada kelompok tani di 15 kabupaten/kota provinsi Sulawesi Utara.

“Sinergi, komitmen dan koordinasi seluruh pihak menjadi kunci keberhasilan pengendalian inflasi yang berkesinambungan,” kata Andry.

Bank Indonesia menurut Andry menyampaikan apresiasi kepada seluruh pimpinan pemerintah daerah beserta jajaran yang telah mendukung kegiatan Gerakan Pengendalian Inflasi Sulawesi Utara 2023. “Seluruh usaha pengendalian inflasi selanjutnya diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan membawa kebermanfaatan bagi masyarakat Sulawesi Utara,” kata Andry.(jou)

Komentar