Sulut, KOMENTAR- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus gencar melakukan kampanye literasi digital untuk menangkal plagiarisme.
Sebab, plagiarisme sebagai aktifitas yang mengambil karya orang lain dan disebut menjadi karya milik pribadi. Jelas itu, merupakan tindakan ‘haram’
Karena itu, Kominfo gencar melakukan kampanye ke berbagai daerah, agar aktifitas plagiarisme tidak terus berkembang.
Salah satu daerah yang disasar untuk dilakukan literasi digital yaitu Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Di provinsi paling utara dari Pulau Sulawesi ini, Kominfo menggelar literasi digital dengan tema ‘Menjadi Cerdas tanpa Plagiarisme’.
“Kami melakukan penetrasi di dunia pendidikan. Kampanye dengan jargon “Plagiarisme Haram” ini kami lakukan supaya masyarakat, terutama anak-anak muda yang masih dalam usia sekolah, tidak terjebak dalam tindakan plagiarisme,” kata Kepala Dinas Kominfo Sulut Evans Steven Liow MM, Jumat (10/03).
Lanjut Steven Liow, literasi digital telah dikenalkan pada hampir semua tingkat pendidikan, karena para pelaku plagiarisme, mencari jalan pintas dalam menyelesaikan sebuah karya akademik, justru mempersulit diri dan akan berbuntut panjang hingga ke ranah hukum.
Masih menurut Steven Liow, kasus plagiarisme sudah tak asing di kalangan masyarakat Sulut, karena kasus plagiarisme pernah terjadi dan menjadi ramai di ranah publik disebabkan kasus tersebut berhubungan dengan nama tokoh politik dan perguruan tinggi.
“Belajar dari pengalaman 10 tahun lalu itulah, kami melakukan upaya secara masif, melalui sosialisasi ke dunia pendidikan akan pentingnya pengetahuan Literasi Digital, terutama soal plagiarisme,” kata Steven Liow.
Steven juga menambahkan, dalam upaya melakukan kampanye ‘melek digital’ pihaknya membentuk komunitas Kader Literasi Digital, yang menjadi agen untuk mengedukasi masyarakat terkait dunia digital.
“Mereka kebanyakan dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Dan mereka ini memang pegiat literasi juga. Jadi lebih mudah mereka dalam melakukan sosialisasi,” kata Steven, yang juga akan menjadi narasumber pada kegiatan besok.
Selain Steven, narasumber lain yang akan bicara dalam Webinar adalah dr Liesje GL Punuh, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulawesi Utara, dan Muhammad Riza Hilmi, Bidang Program & APTIKA Pandu Digital, Dosen ITB STIKOM.
Kegiatan yang akan berlangsung secara daring ini dilaksanakan pada Sabtu, 11 Maret 2023 via zoom meeting.
Para peserta yang hadir, diharuskan melakukan registrasi dengan cara mengklik link pendaftaran ini.
Semua peserta akan mendapatkan E-Sertifikat juga hadiah menarik dari pihak penyelenggara setelah mengikuti kegiatan.
Kegiatan yang akan dipandu Eukharistio Yululano, selaku moderator ini gratis.
Calon peserta cukup meng-klik link ini:https://s.id/registrasikabminahasa_1103, dan akan terhubung dengan form registrasi untuk mendapatkan token beserta link zoom yang akan menghubungkan mereka dengan ruang seminar.
Khusus bagi mereka yang baru dalam mengikuti kegiatan seperti ini, tentu akan menjadi pengalaman berkesan bagaimana belajar, menambah pengetahuan tentang Literasi Digital.
Pada tahun 2023 ini, Kominfo memfokuskan kegiatan Literasi Digital ini di wilayah Sulawesi dan sekitarnya.
Sejak Januari hingga Februari ini, pihak penyelenggara telah melaksanakan sedikitnya tiga kegiatan serupa dan memfokuskan kegiatan di beberapa kabupaten di Sulut.
Setelah dirasa cukup, pihak penyelenggara akan menyasar masyarakat di sejumlah provinsi di wilayah Sulawesi dalam rangka membangun pemahaman dan meningkatkan keterampilan Literasi Digital.
Untuk diketahui, sejak tahun 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan kegiatan literasi digital kepada 14.641.097 orang.
Pada tahun 2022 juga menargetkan 5.500.000 orang mengikuti kegiatan literasi digital pada tahun 2022, hingga tercapai 50 juta orang yang mengikuti literasi di bidang digital pada tahun 2024.
Karena itu, dibutuhkan penyelenggaraan Kegiatan literasi digital yang massif di seluruh wilayah Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait literasi digital dalam bentuk Seminar dan Diskusi secara online dengan target penduduk di wilayah tersebut, khususnya di segmen Komunitas.(ist/*)
Komentar