Tondano, KOMENTAR-Jenazah almarhum Stefanus Vreeke Runtu (SVR) bupati Minahasa periode 2003-2008 dan 2008-2013 dimakamkan Senin (13/06) di Desa Kembuan Tondano Utara.
Sebelumnya, digelar ibadah di rumah di rumah duka Desa Kembuan dihadiri Bupati Minahasa Royke Octavian Roring (ROR) dan Wakil Bupati Minahasa, Robby Dondokambey (RD), Sekda Lynda Watania dan jajaran pemkab termasuk para kolega almarhum.
Selanjutnya, sebagai penghormatan, jenasah almarhum dibawa ke kantor pemkab. Bupati Minahasa Royke Octavian Roring (ROR), pimpin upacara pelepasan jenazah di lobby Kantor Bupati.
Roring dalam sambutannya mengatakan, almarhum merupakan sosok bapak pembangungan ditanah Minahasa. Selama memegang dua periode jabatan dari tahun 2003 sampai 2013 SVR sudah memberikan yang terbaik.
“Telah berpulang seorang sosok pemimpin yang menjadi teladan bagi masyarakat Minahasa begitu banyak hal-hal baik yang ditingalkanya, biarlah itu menjadi kenangan pengapdianya ditanah Minahasa,” ungkapnya.
Bupati berharap, pengabdian, pelayanan dan berbagai karya perjuangan sepanjang hidupnya dapat memberi teladan serta motivasi.
“Selamat jalan pemimpin, selamat jalan sang patriot. Tuhan kiranya memberi kekuatan dan penghiburan bagi keluarga dan kita semua, serta memampukan kita melakukan tugas dan tanggung jawab yang sudah dilakukan almarhum,” tandas Bupati.
Selanjutnya jenazah almarhum dibawah ke kantor DPRD dengan diiringi isak tagis kalangan ASN Pemkab.
Diketahui, ayah tercinta dari Careig Naichel Runtu dan Okstesi Runtu ini meninggal dunia di usia 65 tahun, Kamis (22/06) subuh di RSUP Prof Kandou Manado.
Meninggalnya SVR tak hanya menjadi duka bagi pihak keluarga. Masyarakat Minahasa juga ikut merasakan kesedihan atas berpulangnya “Tuama Minahasa”. Tak heran banyak warga menyampaikan duka cita baik di media sosial maupun secara langsung datang melayat ke rumah duka.
Nama SVR memang dikenal banyak kalangan. Pemimpin berkharisma yang mampu menghipnotis masyarakat dalam orasi-orasi politik. Almarhum juga dikenal salah satu “singa podium”. Berapi-api dalam berorasi. Karakternya yang selalu dikenang ketika mempekikan I Jajat U Santi !!!.
Selain sebagai mantan bupati Minahasa, Ia juga merupakan politisi ulung, mantan ketua Partai Golkar (PG) Minahasa dan PG Sulut. Banyak kesan manis yang ditinggalkan almarhum SVR. Baik dalam hal pembagunan maupun kiprahnya di dunia politik. Ia berhasil membawa Minahasa dikenal secara nasional dan mancanegara.
Almarhum SVR adalah pejuang pemekaran untuk Minahasa Raya. Di tangan SVR lahir 4 daerah otonomi baru (DOB) ldi Sulut yakni, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara serta Kota Tomohon. Tidak heran SVR dijuluki “bapak pemekaran”.
Ia juga mencatatkan sejumlah prestasi dalam pembangunan Minahasa. Dieranya, Pemkab Minahasa pertama kali meraih Piala Adipura. Almarhum juga mencetuskan Festival Danau Tondano (Fesdaton). Iven yang mendunia itu dicetus SVR untuk mempromosikan budaya Toar Lumimuut.
Almarhum juga mendapat piagam penghargaan sebagai pejabat terbersih se Indonesia alias tanpa korupsi dari Mendagri dan Presiden RI. Selamat Jalan Bapak Pembangunan Pendidikan Minahasa, Drs Vreeke Runtu (SVR). Saat menjabat Bupati, Ia berani memberi bea siswa penuh untuk studi Doktor (S3) di luar negeri bagi sekitar 50 orang mahasiswa asal Minahasa. Stadion Maesa Tondano, Gedung Wale Ne Tou Minahasa yang kini berdiri megah di Sasaran Tondano salah satu peninggalan almarhum.
Almarhum SVR juga berhasil membawa nama Kabupaten Minahasa dikenal secara nasional. Ini atas kiprahnya klub sepak bola Persmin Minahasa dipentas nasional liga Indoensia. Bahkan dieranya saat itu, tahun 2004-2007, stadion Maesa Tondano bergemuruh dengan hadirnya ribuan warga. Persmin kala itu menjadi club kebangaan warga Minahasa. Pada tahun 2006, almarhum SVR berhasil membawa persmin Minahasa berhasil meraih posisi ketiga dalam Divisi Utama Ligina.
Dalam dunia politik SVR menjadi maskot “pohon beringin” setelah almarhum AJ Sondakh (mantan gubernur Sulut). Di masa kepemimpinan SVR, PG salah satu partai yang sangat diperhitungkan karena mengusai delapan kabupaten dan kota di Sulut sebagai pemimpin eksekutif.
Kini pengagum lagu “Rindu Ngana” dan pekikan I Yayat U Santi itu telah tiada dan jasanya untuk Minahasa selalu dikenang. Selamat Jalan SVR, I Jajat U Santi !!!. (bly)
Komentar