Maybrat, KOMENTAR- Pj Bupati Maybrat Provinsi Papua Barat Daya Dr Bernhard Rondonuwu SSos MSi sangat serius menangani persoalan pengungsi di Kabupaten Maybrat.
Hal itu dilakukannya, ketika mendapat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sesuai Surat Keputusan Nomor 131.92-5146 tertanggal 19 Agustus 2022. Kemudian dilantik Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw tanggal 23 Agustus 2022 lalu.
Bernhard Rondonuwu mengemban tugas dan menjalankan roda pemerintahan, setelah masa jabatan Bupati Bernard Sagrim dan Wakil Bupati Suka Harjono berakhir 22 Agustus 2022.
Putra kelahiran Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara pada 6 Desember 1970, sebelumnya sebagai Direktur Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat, Kemendagri.
Kini persoalan pengungsi di Kabupaten Maybrat berangsur membaik pasca penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Sebagian besar warganya sudah diupayakan kembali ke kampung halaman.
Upaya itu, tentu tidak terlepas dari sosok seorang pemimpin yang andal dan berpengalaman di pemerintahan.
“Kami bangga dengan gaya kepemimpinan beliau, apalagi selalu mengutamakan kasih,” kata sejumlah tokoh masyarakat Maybrat.
Dalam setiap kesempatan melakukan kunjungan ke distrik-distrik dan kampung-kampung, Bernhard Rondonuwu selalu memberikan semangat dan perhatian penuh kepada masyarakat. Begitu juga dengan jajaran pemerintahan Kabupaten Maybrat.
Terkait pengungsi atau eksodus Bernhard Rondonuwu terus melakukan kerjasama, koordinasi, dan kolaboratif dengan pemerintah pusat, kementerian/lembaga juga TNI dan Polri.
“Ketika saya dilantik, pesan Pak Presiden melalui Mendagri, agar menyelesaikan pengungsi. Ya, saya langsung melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat,” kata dia seperti dikutip dari TribunSorong.com Jumat (14/07).
Lanjutnya, langkah yang diambil mengatasi pengungsi adalah roadshow ke Kementerian dan Lembaga. Langkah itu memberi dampak positif, sebab respon pemerintah pusat begitu baik, sehingga ratusan pengungsi perlahan dipulangkan ke kampung halaman.
Tak hanya dipulangkan, Pemkab Maybrat juga memberikan bantuan berupa sembako dan perbaikan rumah warga. “Kita juga perbaiki rumah warga karena mereka sudah tinggalkan dalam waktu lama jadi banyak yang sudah rusak. Dan ini komitmen kita,” jelasnya.
Bernhard Rondonuwu bersyukur empat tahapan yang direncanakan sekarang sudah masuk ke tahap ke tiga. Pengembalian pengungsi ini sudah mencapai 80 persen. Tinggal beberapa kampung belum karena terkendala akses jalan.
“Untuk warga yang kita pulangkan sudah bagus mereka sudah mau aktifkan kembali sekolah dan rumah ibadah. Ini sudah tahap tiga,” katanya.
Sementara untuk tahap ke empat, memang agak susah di wilayah Aifat Timur Jauh, Aifat Timur Selatan dan Aifat Timur.
Kondisi agak sulit sampai ke daerah ini karena masalah infrastruktur jalan dan jembatan.
“Apalagi Aifat Timur Selatan harus pakai perahu sekira enam jam,” ungkapnya.
Ditambahkannya, ini akan diroadshow ke Kementrian dan Lembaga dan muda-mudahan mendapat respon lebih.
“Nah, kalau jalan dialihakan jadi jalan negara, maka sangat berpengaruh positif dengan kemajuan di lima wilayah di sana,” pungkasnya.(trs/ist)
Komentar