Maybrat, KOMENTAR- Tokoh masyarakat juga selaku Ketua LMA Sarbukun Wilayah adat Aifat Timur dan Aifat Selatan Drs Zakeus Momao meminta kepada Pj Gubernur Provinsi Papua Barat Daya (PBD), agar dapat memperhatikan penderitaan dan tangisan warga masyarakat eksodus yang ada di Kabupaten Maybrat.
Selain itu, lanjut Zakeus, masalah penempatan para birokrasi di jajaran Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya terjadi diskriminasi dalam penempatan eselon II. “Menurut hemat kami, terjadi diskriminasi dalam penempatan jabatan esalon II. Dengan tegas kami sampaikan bahwa Kehadiran Otsus Jilid II yang melahirkan 4 provinsi di atas tanah Papua adalah semata-mata niat dan perhatian Pemerintah Pusat untuk menyelesaikan persoalan politik Papua di atas Tanah Papua,” tegas Zakeus kepada media ini, Selasa (22/08).
“Kami berharap kepada Pj Gubernur, yang sudah dipercayakan oleh Presiden RI di Provinsi Papua Barat Daya menjadi pemimpin untuk seluruh masyarakat di 1 kota dan 5 kabupaten. Tidak ada lagi yang haus kekuasaan untuk menidas kaum sesama Papua yang lemah,” sambungnya mengingatkan.
Lanjut dia, masyarakat Aifat Raya yang ada di Kabupaten Maybrat dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada, 1 orangpun tidak bisa diambil untuk menduduki jabatan srategis, agar nantinya bersama-sama membantu Pj Gubernur ikut merencanakan progran dan kegiatan pembangunan atas wilayah-wilayah yang selama ini benar-benar terjadi kesenjangan dalam pembangunan bisa dapat disentuh kembali. Sehingga kehadiran pemerintah itu ada, untuk melayani rakyatnya.
“Selanjutnya kepada politisi-politisi dan birokrat di Papua Barat Daya di minta jangan mengklaim diri sendiri, bahwa provinsi ini hadir karena perjungan murni dari hasil tim pemekaran. Bagi kami, itu sah-saja saja, tapi perlu disadari bahwa persolan DOB di Indonesia sementara ini masih ada dalam moratorium,” kata dia.
Dia menambahkan, lalu dengan kunci dan cara apa, tim bisa dapat membuka moratorium, lalu membawa Provinsi Papua Barat Daya ke Sorong Raya?
“Mari kita semua renungkan dan minta pengampunan dari Tuhan. Cukup dan cukup sudah, jangan menari di atas penderitaan orang lain,” imbuhnya mengingatkan.(ist/*)
Komentar